Contoh Makalah Karya Tulis Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

             Perkembangannya media massa sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu, semenjak manusia sudah mengenal tulisan. Dengan adanya tulisan maka muncullah seorang penulis atau pembuaat buku sehingga muncullah media – media massa. Media massa membantu dalam kehidupan sosial masyarakat dan membuat orang lebih mudah untuk mendapatkan informasi di dalam kehidupan kita. Media massa mulai berkembang sekitar tahun 3300 SM, ketika itu bangsa mesir masih menyempurnakan huruf hieroglif. Sistem penulisan ini dibuat berdasarkan konsep pada simbol. Selanjutnya pada tahun 1500 SM, bangsa semit menyusun huruf dengan konsonan. Setelah itu sekitar 800 SM huruf vokal dimasukkan ke dalam alfabet oleh bangsa Yunani.

            Teknologi informasi menjadi babak baru tata dunia dan perkembangan komunikasi manusia. Revolusi komunikasi ini apabila diurutkan dapat dimulai dari tahap pralisan, lisan, tulisan, cetakan, media massa, cybernetic hingga media elektronik.

Pada perekembangan media massa, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi juga sangat penting berperan dalam perkembangan media massa. Contohnya saja pada perekembangan media cetak, teknologi komunikasi sangat berperan dalam proses perkembangannya  misalnya: dulu surat kabar tidak bisa mencetak secara jarak jauh tetapi akibat perkembangan teknologi komunikasi surat kabar dapat dicetak dengan cara jarak jauh, visualisasi dan font hurufnya pun sangat beraneka ragam karena adanya teknologi komunikasi yang sangat berkembang pesat.

Di zaman yang sangat modern ini, Suatu titik terang yang bermula pada suatu kesederhanaan pada kehidupan manusia, telah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan bernama TEKNOLOGI. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi remaja akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Contohnya pada salah satu fasilitas canggih pada masa ini yang akan dibahas yaitu Gagdet, Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi sangat berperan dalam perkembangan remaja. Kemajuan teknologi seakan-akan tidak dapat dipisahkan.

           Case Handphone atau casing handphone merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melindungan handphone atau smartphone kesayangan. Namun banyak juga yang menggunakan case handphone untuk menambah kesan yang lebih keren atau lucu pada handphonenya dan hal ini juga yang membuat Case Handphone  kini banyak dicari. Fungsi Case Handphone

Banyak sekali fungsi dan manfaat dari case handphone ini, diantaranya.

  • Melindungi handphone dari gesekan atau benturan yang dapat menyebabkan handphone lecet.
  • Menjaga kondisi tampilan / warna handphone selalu baru bila case dibuka, karena selalu terlindung oleh case handphone.
  • Dapat mencegah handphone tidak mudah menjadi kotor dan mencegah dari air.
  • Menambah kesan Handphone menjadi lebih trendi dengan banyak pilihan bentuk dan warna.

Apapun tujuan penggunaan case handphone adalah untuk melindungi handphone agar menjadi lebih awet / tahan lama. Namun, produksi case handphone yang monoton dan belum terlalu efektif menyebabkan masyarakat jenuh akan pemakaian case handphone pada masa kini. Fungsi yang standard seperti hanya bisa melindungi handphone dari lecet saja tidak memuaskan masyarakat khususnya konsumen yang rajin menggonta-ganti case handphonenya. Sebagai mana yang kita ketahui, banyak case handphone yang canggih telah beredar di pasaran namun kurang laku. Ini dikarenakan harganya yang tidak terjangkau oleh konsumen. Oleh karena itu penulis berusaha mencari alternatif lainnya untuk menanggulangi masalah ini dengan cara memberikan terobosan produk baru yang disebut “Case handphone peredam benturan, panas dan ramah lingkungan”. Produk ini dibuat menggunakan campuran kayu gelam, ampas tebu, karet dan styrofoam karena bahan – bahan ini sangalah cocok dengan penelitian kali ini. kayu gelam merupakan salah satu kayu yang dapat meresap panas. Ampas tebu adalah salah satu limbah yang dapat membuat benda lain menjadi kokoh. Karet dan styrofoam merupakan salah satu bahan yang mempunyai tingkat keelastisan yang tinggi. Disamping itu, bahan – bahan ini sangatlah mudah dicari khususnya di daerah Palembang . Maka dari itu, penulis memilih bahan – bahan ini sebagai titik awal penelitian penulis tentang “Pemanfaatan Limbah ampas tebu, styrofoam, dan kayu gelam sebagai bahan utama pembuatan case handphone peredam benturan, panas dan ramah lingkungan”

1.2  Rumusan Masalah

  1. Bagaimana peran limbah ampas tebu dan styrofoam dalam mengatasi benturan pada handphone/gadget?
  2. Bagaimana peran kayu gelam dalam meredam panas handphone?
  3. Bagaimana cara mengolah limbah ampas tebu, styrofoam dan kayu gelam menjadi sebagai casing handphone/gadget?

       1.3    Tujuan Penulisan

  1. Mengetahui manfaatkan limbah ampas tebu dan styrofoam bekas sebagai bahan utama pembuatan case handphone peredam benturan dan panas.
  2. Menciptakan alternatif baru untuk perlindungan handphone/gadget.
  3. Mengetahui Mengurangi benturan pada handphone/gadget.
  4. Mengetahui peran kayu gelam dalam meredam panas handphone.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:

1.4.1 Manfaat bagi Penulis

  1. Penulis dapat mengetahui manfaat dari limbah ampas tebu, styrofoam dan kayu gelam.
  2. Penulis dapat terpacu untuk mengembangkan teknologi modern khususnya di bidang pembuatan case handphone.

1.4.2 Manfaat bagi Masyarakat

  1. Masyarakat dapat memanfaatkan produk penulis untuk digunakan sehari – hari.
  2. Masyarakat dapat mengetahui manfaat dari limbah ampas tebu, styrofoam dan kayu gelam.
  3. Masyarakat dapat mempergunakan limbah ampas tebu, styrofoam dan kayu gelam sebagai bahan utama pembuatan case handphone peredam benturan, panas dan ramah lingkungan.

  • Sasaran Penelitian

Penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat, sekolah, pabrik, atau rumah tangga guna mendapatkan sumber energi listrik.

 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

  •  Karet

            Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (wikipedia.com. Pada masa Perang Dunia II, sumber-sumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet untuk dunia industri. Sekarang, beberapa karet dipakai dalam dunia kedokteran (guttapercha), sedangkan lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet (chicle). Terlebih, karet industri sekarang dapat menjadi saingan dalam industri perkaretan karena telah mencapai tahap produksi sintesis.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan lahan perkebunan karet terluas di dunia. Namun, apabila kita tinjau dari segi produktivitas, Thailand dan Malaysia masih berada di atas Indonesia. Ini memperlihatkan kurang efisiennya pengolahan karet di Indonesia selama ini.

Unsur-unsur kimia yang terdapat di karet pun sangatlah cocok untuk membuat casing hp yang dapat meredam tumbukan karena karet memiliki sifat yang elastis dan ramah lingkungan. Pohon karet menyumbang efek yang sangat baik untuk lingkungan. Manfaat pohon karet meningkatkan produksi oksigen yang sangat baik untuk manusia. Selain itu pohon karet juga sangat baik untuk mencegah asap dan polusi udara yang buruk untuk kesehatan manusia. Bahkan perkebunan karet bisa mengatasi banjir, tanah longsor dan semua jenis masalah lingkungan karena kondisi tanah yang tidak stabil. Jadi, bahan ini sangatlah cocok untuk menunjang pembuatan casing hp yang akan penulis teliti.           

  • Styrofoam

Di kesempatan ini saya memberikan ulasan lebih jauh mengenai pengertian “Apa itu EPS?”, dengan maksud untuk lebih memusatkan perhatian hanya pada satu hasil produk saja, yaitu busa EPS.
Dalam bahasa Indonesia Foam disebut busa dengan pengertian umum sesuatu yang mengembang atau ditiup. Dalam hal ini kita memusatkan perhatian pada plastik yang dapat mengembang, sebagai contoh busa sponge, kotak makanan, busa lembaran, kasur busa dan lain-lain. Busa-busa ini dihasilkan dari berbagai macam bahan plastik yang dapat mengembang (di-expand).

Kita akan membahas busa yang dihasilkan dari Polystyrene/plastik PS (C8H8), disebut expanded Polystyrene. Busa ini biasa dibuat kotak makanan, kotak es, kemasan produk elektronik, dan lain-lain.
Ada 2 jenis Busa Polystyrene yaitu :

  1. Expanded Polystyrene/EPS biasa digunakan untuk kemasan dari berbagai macam produk elektronik, perangkat elektrik, helm, kotak es, busa lembaran dan block untuk konstruksi jalan.
  2. Polystyrene Paper/PSP, disebut Extruded Polystyreneyang digunakan untuk membuat kotak dan tray makanan. Styrofoam/ Stereofoam/ Polystyrene merupakan salah satu jenis plastik dari sekian banyak bahan lainnya. Styrofoam lazim digunakan sebagal bahan pelindung dan penahan getaran barang-barang yang fragile, seperti elektronik. Namun, saat ini bahan tersebut juga banyak digunakan sebagai bahan pengemas makanan dan minuman. Bahan dasar styrofoam adalah polistiren, suatu jenis plastik yang sangat ringan, kaku, tembus cahaya, dan murah. Namun, bahan tersebut cepat rapuh. Karena kelemahannya tersebut, polistiren dicampur seng dan senyawa butadien. Hal ini menyebabkan polistiren kehilangan sifat jernihnya dan berubah warna menjadi putih susu. Kemudian untuk kelenturannya, ditambahkan zat plasticier seperti dioktilptalat (DOP), butil hidroksi toluena, atau n-butyl stearat. Plastik busa yang mudah terurai menjadi struktur sel-sel kecil merupakan hasil proses peniupan dengan menggunakan gas chlorofluorocarbon (CFC). CFC merupakan senyawa gas yang disebut sebagai penyebab timbulnya lubang ozon di planet Bumi. Saat ini sejumlah peralatan elektronik seperti kulkas dan AC dilarang menggunakan bahan bersenyawa CFC. Selain itu, bahan dasar plastik yang dikenal dengan monomer strine yang mengandung racun mudah bermigrasi dan dikhawatirkan mencemari makanan. Styrofoam umumnya berwarna putih susu dan kaku ini sering dijadikan pengemas Awalnya bahan ini didesain untuk pengamanan barang elektronik, seperti: TV, radio, kulkas, dan lain-lain. agar tahan benturan ringan. Saat ini bahan tersebut dimanfaatkan juga sebagai pengemas makanan, karena mudah diperoleh, praktis, enak dipandang, murah, anti bocor, serta tahan suhu panas dan dingin sehingga kita mengabaikan dampak dan efek kesehatan serta lingkungan.
  • Kayu Gelam

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu, kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi  beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

Pohon kayu ini memiliki tinggi 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar.

Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong.

Buah dan daun kayu gelam mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di samping minyak atsiri. Untuk memperoleh minyaknya dilakukan penyulingan terhadap daun mudanya. Dalam daun sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari terpineol, cineole dan legnin. Buahnya juga mengandung minyak terbang yang berisi sineol, terpinol, asam mentega dan asam valerianat.

 

  • Ampas Tebu

            Tebu merupakan salah satu jenis tanaman yang hanya dapat di tanam di daerah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia, perkebunan menempati luas yang mencapai 375 ribu hektar pada tahun 2012 yang tersebar di Medan, Lampung, Solo, Tegal, dan Mojokerto. Pada tahun 2012 produksi tebu Indonesia mencapai dua juta ton. Sari tebu merupakan hasil utama dari tebu yang kemudian dijadikan bahan utama dalam pembuatan gula. Dalam skala besar, mayoritas penggunaan tebu adalah untuk pembuatan gula di pabrik pabrik gula putih namun tak jarang ditemukan dalam skala kecil tebu juga digunakan dalam pembuatan gula merah. Dalam proses produksinya, tebu menghasilkan 90% ampas tebu, 5% molase dan 5% air. Limbah sisa proses pembuatan tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, bahan pembuat pulp kertas, pupuk organik dan pakan ternak. Belum banyak industri yang mengembangkan produk produk berbahan dasar ampas tebu tersebut.

Adapun industri kecil yang mulai mengembangkan pembuatan papan panel yang berasal dari ampas tebu dan industri penghasil asbes bepenguat serat ampas tebu. Limbah ampas tebu yang tidak dimanfaatkan biasanya ditumpuk di sekitaran penggilingan atau dalam skala pabrik, ampas tersebut disusun berupa blok blok kubus. Dengan prosentase jumlah ampas tebu yang mencapai 90% per batangnya, hal ini menjadi dampak negatif bagi produsen gula jika tidak mampu mengelola limbah yang dihasilkan, seperti penutupan pabrik karena permasalahan pengelolaan limbah. Pengelolaan ampas tebu sebagai bahan bakar termasuk solusi yang tidak efisien karena pada prosesnya pembakaran ampas tebu dilakukan melebihi kebutuan bahan bakar. Ampas tebu pada umumnnya disebut bagas mengandung 48% serat. Ampas tebu merupakan salah satu sumber serat alam terbanyak yang terdapat di Indonesia. Selain ketersediannya yang melimpah, ampas tebu berpotensi karena memiliki sifat yang tahan kelembapan, tahan terhadap jamur, awet dan memiliki rasa manis.

Dalam sebuah penelitian, abu pembakaran ampas tebu terbukti dapat membantu memperlambat pembusukan buah dan menjaga suhu kelembaban yang ideal. Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Melalui Desain Produk Perlengkapan Rumah 2 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 Serat ampas tebu dalam pengujiannya sebagai material komposit biasanya dicampur bahan bahan hard material seperti resin epoxy, resin polyester, semen, asbes maupun beton yang hasilnya pada pengujian tekan, serat ampas tebu sebagai material komposit belum bisa memenuhi persyaratan sebagai material penguat. Di sisi lain, dalam pengujian elastisitas menggunakan teknik anyam laminasi sebagai bahan penguat asbes, serat ampas tebu terbukti memiliki elastitas yang lebih baik dibandingkan menggunakan fiber plastik. Pengujian material serat ampas tebu masih terpaku pada pembuatan material komposit yang dicampur menggunakan hard material yang skala penggunaannya cukup besar seperti uji serat ampas tebu sebagai serat penguat dalam pembuatan badan kapal, pesawat, dan penguat beton. Hasilnya, ampas tebu belum cukup kompeten digunakan dalam skala tersebut dan kurang sesuai dengan material yang bersangkutan. Hingga sekarang pemanfaatan serat tebu ampas tebu yang dihasilkan masih terbatas sebagai produk produk yang kurang optimal dan bernilai ekonomi rendah. Optimalisasi produk limbah menjadi krusial mengingat perekonomian masyarakat sekitar yang mayoritas petani tebu juga masih sangat rendah. Kenaikan gula pada tahun 2010 menuai protes dari para petani tebu dengan membakar lahan tebu sebanyak dua ribu hektar. Melihat hal tersebut dirasa penting untuk mengembangkan material ampas tebu ini dalam pengujian dengan arah yang tepat agar pemanfaatan material serat ampas tebu dapat maksimal. Dengan begitu diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada masyarakat sekitar akan potensi yang dimiliki daerahnya. Selain itu, pemanfaatan serat ampas tebu sebagai material yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat menunjang perekonomian di sekitar material tersebut berada.Selama proses eksperimen, didapatkan data mengenai karakteristik khas material ampas tebu. Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Bersifat tidak keras dan tidak fleksibel Ampas tebu memiliki sifat dasar yang berada pada pertengahan, tidak keras, tidak juga fleksibel karena ampas tebu memiliki kulit yang keras dan bagian gabus yang tebal pada strukturnya. Hal ini mengakibatkan ampas tebu agak sulit untuk dijadikan bidang maupun struktur. Begitu juga karakteristik yang didapatkan dari hasil penggilingan minuman sari tebu terkadang terdapat retak pada bagian buku yang dinilai mengurangi kekuatan material. Pada proses pencetakan sederhana, ampas tebu berhasil di bentuk melengkung menyerupai cetakan. Namun dalam beberapa bulan, ampas tebu kembali seperti semula terkecuali dicampur dengan hardener pada prosesnya. Dalam pencetakan tersebut, ampas tebu tetap tidak dapat mencapai bentuk-bentuk yang signifikan. Hal ini dikarenakan bentuk asli tebu yang lurus, sehingga pada pembentukan akan tetap mempertahankan sifat lurusnya.
  2. Ketebalan yang tidak merata Ampas tebu memiliki ketebalan yang tidak merata berdasarkan bagian gabus yang dimiliki. Pada proses eksperimen roll, ketebalan ampas tebu berhasil direduksi hingga menjadi relatif sama dengan ketebalan 3mm.
  3. Warna putih gading yang khas Ampas tebu yang sudah dikerik kulitnya memiliki warna putih gading setelah kering. Warna tersebut hanya didapat pada pengeringan dengan sinar matahari. Warna yang khas memberikan nilai estetika sendiri bagi produk dengan material ampas tebu.
  4. Bersifat menyerap kelembapan Berdasarkan penelitian yang telah ada, ampas tebu memiliki kandungan gabus tebal yang bersifat menyerap uap air. Begitu juga dengan eksperimen menggunakan buah pisang dan tomat yang berada didalam kotak berisi ampas tebu membutuhkan waktu lebih lama dalam pematangan.
  5. Empuk dan bouncy Ampas tebu memiliki gabus tebal yang memiliki pori pori besar. Sifat ini mengakibatkan gabus ampas tebu bersifat empuk dan bouncy, bila ditekan kembali seperti semula

 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen mengenai pembuatan alternatif case handphone.

  • Variabel Penelitian

Penelitian ini mempunyai 2 variabel, yaitu:

  1. Variabel bebas.

Variabel bebasnya berupa proporsi bahan penyusun yaitu kayu gelam, styrofoam, ampas tebu dan karet.

  1. Variabel terikat

Case handphone yang dihasilkan dari bahan – bahan utama yaitu kayu gelam, styrofoam, ampas tebu dan karet.

 

  • Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Biology, SMA Negeri Sumatera Selatan pada bulan April – Mei selama mengikuti proposal terbimbing.

  • Teknik Pengumpulan data

Untuk memperoleh data kami melakukan dengan teknik eksperimen sebagai berikut:

3.4.1 Pembuatan Casing Handphone tahan benturan dari bahan alami :

Alat dan bahan:

1.Aluminium Foil

2.Karet bekas

3.Kayu  gelam

4.Stryfoam

5.Ampas tebu

6.Pisau

7.Oven

8.Cetakan

9.Blender

10.Sendok

11.Mangkuk

Cara Membuat Casing handphone tahan benturan dari bahan alami:

1. Buat cetakan terlebih dahulu dengan berbeda bentuk untuk menjadi sampel.

  1. Kayu Gelam , Styrofoam, karet bekas, dan ampas tebu dihaluskan.

3.Tambahkan air secukupnya.

4.Kayu gelam,styrofoam ,karet bekas, dan ampas tebu yang teah dihaluskan yang telah ditambahkan air tadi, cetak dalam cetakan yang telah dibuat.

  1. Kemudian masukkan cetakan tadi ke dalam oven.
  2. Setelah Selesai , tunggu hingga cetakan casing mengeras.

  1. Tahap eksperimen
    1. Membuat sampel terhadap suhu berdasarkan waktu yang telah ditentukan, misalnya siang hari dan malam hari.
    2. Mencoba masing-masing sampel produk terhadap masing-masing takaran yang telah dirancang.

     Dari semua proses-proses tersebut, kami mengambil lima sampel case handphone yang berbeda variabel. Perbedaan kelima sampel tersebut akan dijelaskan di tabel di bawah ini :

No. Nama Sampel Proporsi Masing-Masing Bahan
Kayu gelam Ampas tebu Styrofoam Karet
1 Sampel A 100 gr 50 gr 75 gr 50 gr
2 Sampel B 100 gr 50 gr 75 gr 50 gr
3 Sampel C 75 gr 75 gr 50 gr 75 gr
4 Sampel D 75 gr 75 gr 50 gr 75 gr
5 Sampel E 75 gr 50 gr 75 gr 75 gr

Tabel 3.1 Proporsi masing-masing bahan setiap sampel

DAFTAR PUSTAKA

Blog Retno (https://retnomandriyarini.wordpress.com/2013/07/15/bab-iii-metode-penelitian-opsi-2012/)

Blog Dunia Merah (http://duniaamerahh.blogspot.co.id/2013/11/bab-iii-metode-penelitian-karya-tulis.html)

Pengertian Styrofoam (http://dokumen.tips/documents/pengertian-styrofoam.html)

Tersedia: http://fajarmakmurabd.indonetwork.co.id/product/kayu-gelam-3129247

diakses pada tanggal 15 Maret 2016

Tersedia: https://energisurya.wordpress.com/2007/12/24/menakar-harga-sel-surya/  diakses pada tanggal 16 Maret 2016

Tersedia: https://energisurya.wordpress.com/2007/12/24/menakar-harga-sel-surya/  diakses pada tanggal 16 Maret 2016

Tersedia: https://kayugalam.wordpress.com/ diakses pada tanggal 16 Maret 2016

Tersedia: https://ambhen.wordpress.com/2013/04/16/ampas-tebu/ diakses pada tanggal 16 Maret 2016

Tersedia: http://bappeda.jogjaprov.go.id/assets/uploads/docs/PPAS_2014.pdf diakses pada tanggal 16 Maret 2016

BIODATA PESERTA

Ketua Tim

Nama                           : Dandi Alvayed

Sekolah                       : SMAN Sumatera Selatan

Alamat Sekolah           : Jalan Pangeran Ratu RT 11 RW 08 Kecamatan

Seberang Ulu 1 Palembang

Alamat Rumah            : Jalan lintas Sumatera Selatan Kab. Muara Enim Kec.

 Ujannmas Kp. 4

Tempat Lahir               : Ujanmas Baru

Tanggal Lahir  :12 Februari 1999

Jenis Kelamin  : Laki-laki

Kelas                           : XI IPA 2

Nomor HP                   : 081279115737

Email                           : dandialvayed@gmail.com

Anggota Tim

Nama                           : Talitha Rifdah Fidiamtiz

Sekolah                       : SMAN Sumatera Selatan

Alamat Sekolah           : Jalan Pangeran Ratu RT 11 RW 08 Kecamatan

Seberang Ulu 1 Palembang

Alamat Rumah            : Jalan Lakiyan Raya Perumnas Sako Palembang

Tempat Lahir               : Palembang

Tanggal Lahir  : 4 Juli 2001

Jenis Kelamin  : Perempuan

Kelas                           : X  2

Nomor HP                   : 088274365685

Email                           : rifdahfimz@gmail.com

Data Guru Pembimbing

Nama                           : Iftita Selviana, S.Pd

Sekolah                       : SMAN Sumatera Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Alamat Rumah            : Jalan Pangeran Ratu RT 11 RW 08 Kecamatan

Seberang Ulu 1 Palembang

Jenis Kelamin  : Perempuan

Nomor HP                   : 081273494928

Email                           : iftita@smansumsel.sch.id

Tinggalkan komentar